About Me

Foto saya
Bidor, Perak, Malaysia
Dan Dia(Allah) yang mempersatukan hati manusia(org yg beriman).Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yg berada dibumi,niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka,tetapi Allahr telah mempersatukan hati mereka.Sungguh,Dia Maha perkasa,Mahabijaksana. (8/63)

Rabu, 1 Disember 2010

Mengapa Kami Memilih Islam (Kenyataan  yang harus difahami)

Salah satu keagungan Islam ialah bahawa Islam itu berdiri di atas akal dan fikiran, dan tidak menuntut supaya para penganutnya membekukan kemampuan mereka berfikir. Dalam hal ini Islam berbeza dengan kepercayaan-kepercayaan lain yang mengharuskan kepada para pengikutnya supaya percaya secara membuta tuli kepada aliran-aliran dan dogma-dogma tertentu, cukup dengan menyerahkan diri kepada kekuasaan Gereja. Sedangkan Islam menganjurkan supaya umatnya berfikir terlebih dahulu sebelum sampai kepada iman....

Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah penciptaan langit dan bumi,perbezaan bahasamu dan warna kulitmu.Sungguh,pada yang demikian itu benar-banar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
                                                                                                                       (Surah Ar-Rum Ayat :22)

Rasulullah s.a.w. telah bersabda: "Allah tidak mencipta sesuatu yang lebih baik dari pada akal. Keuntungan yang Allah berikan adalah atas perhitungan akal, dan ilmu pengetahuan.

Allah yang memberi segala kebaikan dan nikmat telah memberikan perumpamaan tentang orang-orang yang tidak menggunakan akal dan fikirannya dan bertaklid membuta tuli, bahwa mereka itu "seperti himar membawa buku":

Perumpamaan mereka yang diberi Taurat, kemudian tidak mengamalkannya itu seumpama himar membawa buku. Alangkah buruknya perumpamaan orang-orang yang tidak mempercayai ayat-ayat Allah, dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
                                                                                                                                     
                                                                                                                                (Al-Jumu'ah : 5) 

Ketika waktu Nabi Muhammad penutup semua Nabi dan Rasul wafat, kebijaksanaan Allah yang mengutuskan baginda untuk menyampaikan petunjuk kepada ummat manusia ke jalan yang benar dan lurus, sewaktu beliau berbaring diatas pangkuan Siti Aisyah r.a. dikelilingi oleh kaum Muslimin Madinah dalam jumlah yang amat besar, pemuda dan pemudi, dan wanita, di mana setiap wajah menunjukkan kecintaannya yang ikhlas kepada Nabi dan Rasul pilihan, dengan air mata bercucuran, termasuk air mata para pejuang Islam yang tidak pernah gentar menghadapi musuh dalam perjuangan menegakkan Islam; mereka berkerumun melihat Pemimpin, sahabat, guru yang dikasihi, bahkan seorang Rasul Allah untuk mereka, yang telah mengeluarkan mereka dari kegelapan khurafat menuju cahaya kebenaran yang terang benderang. Beliau sedang beransur-ansur mendekati batas perjalanan hidupnya yang telah ditentukan Allah s.w.t. dan akan meninggalkan mereka untuk tidak kembali lagi.
Dalam suasana kesedihan yang sedang mencengkam itulah, salah seorang sahabat yang hadir bertanya: "Ya Rasulallah dirimu sekarang sedang sakit yang sebentar lagi akan mengantar dirimu ke Hadirat Allah. Apakah yang harus kami lakukan?"
Menjawab pertanyaan itu beliau bersabda: "Pada kamu ada Al-Qur'an."
Para Sahabat berkata: "Benar, ya Rasulallah. Pada kami ada Kitabullah penerang hati, dan di hadapan kami ada petunjuk yang tidak mungkin salah. Akan tetapi selama ini setiap kali timbul persoalan, kami akan bertanya, mohon petunjuk dan pendapat mu wahai Rasulullah, Sesudah nanti apabila dirimu dipanggil Allah ke Hadirat-Nya -- Ya Rasulallah - di manakah kami dapat menemukan petunjuk?"
Sabda beliau: "Kamu harus berpegang kepada Sunnahku."
Seorang hadirin bertanya pula: "Akan tetapi ya Rasulallah, sesudah Tuan wafat, akan timbul beberapa kejadian atau persoalan yang tidak pernah terjadi selama Tuan masih ada. Jika demikian, apakah yang harus kami lakukan, dan apa pula yang harus dilakukan oleh orang-orang yang hidup sesudah kami?"
Mendengar pertanyaan ini, beliau perlahan-lahan mengangkat kepala, sedangkan dari wajahnya memancar cahaya kenabian . Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah memberikan petunjuk kepada setiap manusia, iaitu hatinya, dan memberikan penunjuk jalan, iaitu akalnya. Pergunakanlah keduanya dalam segala hal, pastilah kamu mendapat petunjuk ke jalan yang lurus, dengan izin Allah."

OPEN YOUR EYE BECAUSE ALLAH.......

Look around yourselves
Can’t you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let’s start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you’re feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby’s born
So helpless and weak
And you’re watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we’ll see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah..

Ahad, 28 November 2010


(Khadijah Srikandi Kesayangan Rasulullah)
 
Kepulangan suaminya dari Gua Hira' selepas menerima wahyu pertama, telah menimbulkan tanda tanya di hati Siti Khadijah r.a. Segala yang diceritakan oleh suaminya mengenai pengalaman didatangi Malaikat Jibril, adalah rahsia besar yang tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Sikap Khadijah ini memberi input yang baik kepada muslimat terutama yang bergelar isteri. Kadangkala kita dapati isteri-isteri tidak menjaga akhlak mereka dengan sibuk menceritakan hal keluarga termasuk bersifat peribadi dan rahsia.

Siti Khadijah meminta izin kepada suaminya untuk mengajukan persoalan kepada sepupunya iaitu Warkah bin Naufal. Orang yang dipilih oleh Siti Khadijah bukanlah sebarangan orang, Warkah seorang yang alim dan berpegang pada ajaran tauhid. Pengajaran di sini dalam menceritakan masalah atau mengajukan permasalahan kita untuk diselesaikan adalah dengan memilih orang yang sesuai. Kadangkala wanita menceritakan masalah mereka bukan untuk mengurang atau mencari penyelsaian terbaik, tetapi sekadar untuk melepaskan geram. Akibatnya suami kadangkala tahu keburukannya diceritakan oleh sang isteri kepada orang lain (disampaikan). Ini boleh memburukkan lagi keadaan antara suami isteri yang bermasalah tadi.
Khadijah dilihat sebagai seorang muslimah yang bijaksana dengan menceritakan peristiwa Nabi bersama Jibrail hanya kepada orang yang layak dan bukan sebarangan orang. Antara sifat atau akhlak terpuji yang dapat diikuti oleh muslimat dari Siti Khadijah adalah :-
1)         Bersifat tenang dan boleh menenangkan orang lain
2)        Tidak terburu-buru dan panik
3)        Tidak mudah mempercayai orang lain dalam menceritakan hal yang bersifat rahsia
4)        Pandai memilih orang untuk diadu permasalahan
5)         Bersifat amanah,lembut dan berhikmah.
6)        Meminta kebenaran dari suami hatta untuk perkara kebaikan
7)         Sabar dalam menghadapi permasalahan suami


 Menjejaki Jejak  Khadijah …………..

Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras dalam menyampaikan Islam:
1)      Khadijah bin Khuwailid
2)      Fatimah binti Asad.

 Oleh karena itu, Khadijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia.Dia adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya.

Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Allah. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolong dengan jiwa, harta dan keluarga.
Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya
sarat dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang lain tidak memberiku apa-apa."
Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada- hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi Nabi dan meneguhkan pendiriannya serta membenarkannya. Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada Allah,dan membantu baginda serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga.Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan sebaik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hidupnya.
Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :
"Wahai Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi
kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan
salam kepadanya dari Allah dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang
sebuah rumah di syurga dari mutiara yang  tidak ada kepayahan.
[HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi
SAW.
Imam Adz-Dzahabi berkata :"Keshahihannya telah disepakati."]
 
Sayidatina Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung  dengan  orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang  suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.


Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para sahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafa’ rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat  pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah selepas itu. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah
yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama  seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolongnya di waktu yang susaht, membantunya dalam menyampaikan Al-quran, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan jiwa dan hartanya.

Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan.
Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia."                                         
                                                                              [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]

Sehingga diakhir hayatnya apabila baginda bertanya ,apakah harta yang masih ada pada dirimu wahai isteriku untuk perjuangan Islam ini....khadijah berkata tiada apa-apa lagi,jika tubuhku dan tulang-tulangku boleh dimanfaatkan untuk perjuangan Islam gunakanlah....Subhanallah sungguh hebat perjuangan para sahabat baginda dan ummul mu’minin untuk memperjuangankan  Islam...Adakah kita sanggup berkorban seperti mereka pada masa kini....Renung-renungkan....



Ahad, 21 November 2010

KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD S.A.W.
Khutbah ini disampaikan pada 9hb Zulhijjah
Tahun 10 Hijriyang di Lembah Uranah, Gunung Arafah
Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dgn telti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini.
Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan Kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kami lagi. Ingatlah bahawa sesungguhnya, kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan sekarang.
Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.
Wahai Manusia Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kamu, maka mereka, juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam Susana kasih saying. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai kedalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.
Wahai Manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-katku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikankanlah zakat dari harta kekayaan kamu. Kerjakanlah Ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahui bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalahsama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal saleh.
Ingatlah, bahawa, kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung jawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu Awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaaku.
Wahai Manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan ada lain agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu.Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, necaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah ALQURAN dan SUNNAHKU.
Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMU.

Jumaat, 12 November 2010

Membina Rumahtangga Bahagia

Bagi anda yang bercita-cita untuk membina rumahtangga bahagia dan mendapat keberkatan dan keredhaan daripada Allah s. w. t renungkanlah tips berikut : -

1) Anda perlu meletakkan tujuan perkahwinan untuk mencari keredhaan Allah. Naluri untuk berteman dan keinginan kepada anak-anak adalah kehendaksemulajadi yang telah diletakkan oleh Allah dalam diri setiap manusia yang normal.

Surah Al-Furqan ayat 74 :-

"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunankami sebagai penyenang hati kami, dan jadikan kami imam bagi orang yang bertaqwa."

2) Anda perlu menyedari bahawa perkahwinan anda dengan orang yang dikasihi itu adalah suatu ketetapan dari Allah. Tanpa restu dan izin yang Maha Berkuasa perkahwinan anda tidak mungkin akan terjadi walau bagaimana besar usaha dan penat lelah yang telah anda lakukan kearahnya. Anda juga perlu menerima hakikat bahawa usia perkahwinan anda terletak di tanganNya, dan Allah berhak mengambilnya pada bila- bila masa yang dikehendakiNya. Sebagai seorang yang beriman dengan qoda' dan qadar Allah anda hendaklah sentiasaberdoa agar jodoh anda dengan pasangan berpanjangan sehingga ke akhir hayat.

Allah berfirman dalam surah Al-An'am ayat 17 :-

"Jika Allah menimpakan satu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka dia maha kuasa atas tiap-tiap sesuatu."

3) Perkahwinan membuahkan hak-hak dan tanggungjawab tertentu yang perlu ditunaikan baik oleh suami atau pun isteri. Diantara tanggungjawab suami ialah melunaskan mas kahwin, memberi nafkah zahir dan bathin, mendidik isteri dan anak- anak serta berlaku baik terhadap mereka. Manakala tanggungjawab isteri pula ialah mentaati suami dalam perkara yang tidak berlawanan dengan syara', memelihara diri dari perkara yang mungkar, menjaga harta suami dan menguruskan rumahtangga.

Segala hak dan tanggungjawab ini telah termaktub didalam Al-Qur'an dan sangat bersesuaian dengan tabiat dan fitrah semulajadi manusia. Anda seharusnya melaksanakan segala tanggungjawab ini bukan sekadar untuk menyukakan hati pasangan anda sahaja, sebaliknya kerana mencari keredhaan Allah s. w. t.

4) Sebagai seorang mukmin , sama ada lelaki dan perempuan mestilah meletakkan Allahlebih tinggi dari segala-dalanya dan rasulullah sebagai qudwah terbaik.
Firman Allah yang bermaksud :-

"Katakanlah, jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri- isteri, kaum keluarga kamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." [Surah At Taubah, 24]

Oleh itu anda mestilah memahami kedudukan anda di sisi pasangan. Anda bukanlah pihak yang pertama di hatinya. Bagi suami, selepas ketaatan kepada Allah dan RasulNya, ibubapa jatuh tempat kedua kemudian barulah isteri dan keluarga. Sementara bagi isteri, suami adalah tempat kedua selepas Allah dan RasulNya. Kemudian itu barulah ibubapa. Setelah memahami kedudukan yang ditetapkan oleh Allah, anda seharusnya tolong menolong di antara suami isteri dalam meletakkan hak dan kedudukan ini supaya kena pada tempatnya.

5) Anda haruslah ingat bahawa pasangan anda adalah manusia biasa yang tidak terkecuali daripada kelemahan dan kesilapan. Anda juga demikian. Oleh itu sekiranya pasangan anda melakukan kesilapan, janganlah terlalu diperhitungkan. Sentiasalah mengamalkan sikap bertolak ansur dan saling maaf memaafi antara suami dan isteri.

6) Dalam surah Al-Baqarah ayat 187, Allah menggambarkan hubungan suami isteri sebagai pakaian bagi satu sama lain. Bayangkan bagaimana pentingnya pakaian bagi manusia untuk menghindarkan diri daripada hujan dan panas, begitulah pentingnya anda kepada pasangan anda. Sebagai pakaian anda diperlukan setiap masa oleh pasangan anda untuk menutupi keaibannya dan melindunginya daripada perkara-perkara yang tidak menyenangkan. Oleh itu anda perlulah menjadikan diri anda sebagai pakaian yang terbaik untuknya dan menjauhkan diri daripada menjadi pakaian yang buruk, lusuh dan tidak berguna.

7) Sebagai seorang Islam, telah wujud ikatan persaudaraan Islamiah antara anda dan pasangan sebelum perkahwinan. Ijabkabul bukan sahaja menjadikan anda suami atau isteri malah mengerat dan mengemaskan lagi ikatan persaudaraan ini. Oleh itu kasih sayang tidak hanya berfungsi untuk mengikat suami dan isteri tetapi juga sebagai saudara seiman dan seagama.

8) Anda perlulah beradab dipertemuan pertama dengan pasangan anda. Suami hendaklah memberi salam kepada isteri apabila memasuki bilik pengantin dan meletakkan tangannya di atas ubun-ubun isteri sambil berdoa dengan maksud:-

"Wahai Tuhanku aku memohon kepadaMu kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau fitrahkan dia atasnya. Dan aku berlindung dengan Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang Engkau fitrahkan dia atasnya."

Selepas itu pasangan hendaklah bersembahyang sunat dan berdoa kepada Allah agar diberiNya kebaikan dan dijauhiNya kejahatan. Dan jika hendak bersama dengan pasangan bacalah doa dengan maksud:-

"Wahai Tuhanku, jauhkan kami daripada syaitan dan jauhkanlah syaitan daripada anak-anak yang engkau anugerahkan kepada kami."

Pertelingkahan antara suami isteri adalah sesuatu yang biasa terjadi sebagaimana lazim disebutkan 'sedangkan lidah lagi tergigit'. Maka apabila berlaku pergeseran janganlah diperbesarkan. Kalau suami marah seeloknya isteri diam dan kalau isteri marah, giliran suami pula diam. Adalah tidak perlu pasangan yang dimarahi cuba membela diri kerana lazimnya ia tidak membuahkan hasil yang baik. Walau bagaimanapun sesiapa yang marah iniperlulah ingat dan bertanya kenapa aku marah. Adakah pasangan aku telah melakukan mungkar yang bertentangan dengan syariat Allah. Jika tidak, nasihat yang baik adalah lebih berkesan. Hidup saling memaafkan dan saling mengerti antara satu sama lain akan menambah serikan rumah tangga.

Janganlah takut menghadapi dugaan dan ujian kerana rumahtangga yang diujikan membuatkannya lebih kukuh dan matang jika pasangan bijak mengendalikannya. Sentiasalah berdoa kepada Allah agar mempermudahkan usaha kita dalam melayari kehidupan berumahtangga.



UMAT ISLAM UMPAMA BUIH

Dunia Islam kian tercabar; dicabar dan dihina oleh musuh-musuh Islam. Umat Islam tidak dapat berbuat apa-apa melihat saudara seagamanya ditindas. Hal ini sudah dapat diketahui oleh Nabi Muhammad saw sejak dulu lagi, dalam hadithnya:
"Umat lain akan meratah kamu dengan rakus sebagaimana anjing-anjing yang mengelilingi hidangan makanan. Sahabat bertanya adakah kerana bilangan umat Islam yang sedikit? Baginda menjawab Tidak, bahkan jumlah kamu masa itu banyak sebagaimana banyaknya buih di permukaan air banjir. Allah mengikis perasaan gerun di dalam hati musuh terhadap kamu dan Allah mencampakkan dalam hati kamu 'al-wahan'. Sahabat bertanya apa dia wahan itu ya Rasulullah. Jawab baginda 'cintakan dunia dan bencikan akhirat."
Mari kita renung sejenak tentang kebenaran sabda Rasulullah ini. Jumlah umat Islam pada hari ini mencapai lebih 1 bilion, satu angka yang ramai. Mereka bertebaran di muka bumi ini; kebanyakannya tinggal di negara yang dikurniakan Allah hasil bumi yang lumayan.
Sumber ekonomi yang kukuh dan tenaga kerja yang ramai boleh menjadi aset memajukan negara dan sekaligus memartabatkan Islam sehingga disegani seantero dunia. Persoalannya ialah kenapa faktor-faktor ini tidak dimanfaatkan? Kenapa umat Islam kini menjadi lemah dan mudah diperkotak-katikkan oleh musuh-musuh Islam? Sebaliknya musuh Islam yang mempunyai kedudukan ekonomi yang kukuh menjalankan pelbagai strategi melumpuhkan dan memporak-perandakan negara Islam.
Hasil kekayaan bumi milik negara Islam dieksploit oleh musuh Islam. Negara Iraq yang kaya dengan sumber minyak dijajah dalam pelbagai bentuk hinggakan minyak sendiri pun tak boleh dijual untuk kegunaan rakyat. Kekayaan yang mereka perolehi dari hasil bumi negara Islam digunakan bagi membina kilang-kilang senjata untuk membunuh umat Islam.
Nabi menjelaskan punca kelemahan ini ialah wujudnya kecintaan kepada kehidupan dunia mengatasi kecintaan kepada akhirat. Apabila kecintaan ini meresap dan menjadi budaya hidup umat, Allah memasukkan perasaan berani dalam hati musuh Islam dan pada masa yang sama mencabut keberanian itu dalam hati orang Islam lalu digantikan dengan perasaan penakut: takut kepada musuh Islam.
Kejatuhan Baghdad ketika diserang oleh orang-orang Mongol sepatutnya dijadikan teladan supaya peristiwa hitam ini tidak akan berulang kembali. Adakah faktor-faktor kejatuhan Baghdad mula meresap dalam masyarakat dewasa ini. Masalah rasuah sekarang semakin menjadi. Ia telah menyerap dalam pelbagai organisasi kepimpinan. Keadaan begini memudahkan musuh Islam menggunakan wang ringgit untuk membeli pucuk pimpinan supaya tercapai hasrat mereka melumpuhkan umat Islam sendiri. Jika dibiarkan berleluasa bukan saja ekonomi umat Islam merudum malahan negara juga turut tergadai.
Bagaimana keadaan realiti masyarakat Islam sekarang? Sudahlah ekonomi lemah ditokok pula dengan pelbagai penyakit dan gejala sosial. Bagaimana dapat membasmi keruntuhan akhlak sekiranya media massa semakin galak menonjolkan isu-isu ganas dan seks. Isu pemulihan hanya sekadar melepas batuk di tangga dan seolah-olah 'lain sakit lain pula ubat yang diberi'.
Pelancaran TV Mega dan Astro serta alat komunikasi lain bukan menjadi ubat gejala sosial dewasa ini malah menjadikannya lebih kronik. Babak-babak yang tidak sepatutnya ditonton sudah menjadi semakin lumrah dan video lucah pula dapat dibeli oleh sesiapa saja. Bukankan ini menjadi pemangkin ke arah gejala yang lebih dahsyat? Umat Islam kini tidak mempunyai katahanan dan iman yang kuat untuk menangkis serangan yang hebat ini. Semua ini adalah antara strategik dan perancangan musuh Islam yang tidak akan redha terhadap perkembangan Islam selamanya. Bayangkan apa yang akan berlaku beberapa tahun lagi dengan kemunculan teknologi IT yang semakin canggih jika ia disalah gunakan..Fikir-fikrkan....
Firman Allah dalam Al-Quran "Orang Yahudi dan nasrani sekali-kali tidak redha terhadap kamu buat selama-lamanya sehinggalah kamu mengikut cara hidup mereka."
Masjid kian terpinggir dengan kewujudan shopping complex yang banyak. Manusia lebih suka ke shopping complex daripada masjid. Shopping complex diimarahkan siang dan malam tetapi masjid menjadi lengang, cuma diimarahkan dengan carpet dan keceriaan. Bukankah ini juga perancangan musuh Islam? Lantaran cinta kepada dunia sanggup menjauhi masjid dan berkejaran ke shopping complex.
Dalam hadith tadi, Nabi memberikan 2 faktor berlakunya begini: cintakan dunia dan benci kepada mati. Umat Islam generasi pertama dulu cintakan mati kerana dapat bertemu dengan Allah segera. Oleh sebab itu bila ada panggilan jihad, mereka sukarela bergabung tenaga memerangi musuh Islam Mereka tidak takut mengadap mati. Sebaliknya masyarakat Islam hari ini takut kepada mati malahan mengingatkan mati pun dianggap menyekat kemajuan. Mereka takut mati kerana memikirkan dosa yang terlalu banyak dilakukan dan sedikitnya amalan pahala yang dibuat. Akhirnya semangat jihad memperjuang dan menegakkan agama Allah pudar dan terhakis.Fikir-fikirkan wahai genarasi muda....

Ahad, 24 Oktober 2010

Rahsia Besi Didalam Al-Quran

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."
(Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki makna yang lebih luas. Kini, makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933.
Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Contohnya, berbeza dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."
Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", seperti bagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut.

Jumaat, 27 Ogos 2010

Mencintai Ukhuwwah dan Perjuangan


‘’WAHAI PARA MUJAHID DAKWAH DAN JUNDULLAH ,PERERATKANLAH UKHUWAH DAN KUATKANLAH KESATUAN .BERSAUDARALAH DENGAN RUH ALLAH,BERDAMAILAH DENGAN IKHLAS DAN BERTAUBATLAH,WUJUDKANLAH KAREKTER ISTIK AKHLAKMU,JADILAH TELADAN,TUNAIKANLAH HAK-HAK UKHUWAH,PEGANGLAH ERAT MANHAJ ISLAM DALAM MENERAPKAN KECINTAAN DAN KESEPAKATAN HATIMU DAN AMBILLAH PEDOMAN DARI AL-QURAN DAN SUNNAH RASULULLAH S.A.W DALAM BERKASIH SAYANG SESAMA SAUDARA,JIKA ANDA MELAKUKAN HAL ITU SEMUA ,KETAHUILAH ANDA TERMASUK DALAM GOLONGAN ORANG YANG MENDAPAT NUSRAH MINAALLAH ''

(DR ABD NASIH ULWAN)


Dari kata –kata diatas ana teringat kisah sirah pada zaman sahabat ia merupakan sebuah kisah tentang kepemimpinan Ali ibn Abi Thalib, seorang Khulafa ur-Rasyidin yang sangat patut kita teladani. Tidak ada khalifah yang paling mencintai ukhuwwah, ketika orang berusaha menghancurkannya.

Baru saja dia memegang tampuk pemerintahan, beberapa orang tokoh sahabat melakukan pemberontakan. Dua orang di antara pemimpin Muhajirin meminta izin untuk melakukan umrah. Ternyata mereka kemudian bergabung dengan pasukan pembangkang. Walaupun menurut hukum Islam pembangkang harus diperangi, Ali memilih pendekatan persuasif. Dia mengirim beberapa orang utusan untuk menyedarkan mereka. Beberapa pucuk surat dikirimkan. Namun, seluruh usaha ini gagal. Jumlah pasukan pemberontak semakin membesar. Mereka bergerak menuju Basra.


Dengan hati yang berat, Ali menghimpun pasukan. Ketika dia sampai di perbatasan Basra, di satu tempat yang bernama Al-zawiyah, dia turun dari kuda. Dia melakukan solat empat rakaat. Seusai solat, dia merebahkan pipinya ke atas tanah dan air matanya mengalir membasahi tanah di bawahnya. Kemudian dia mengangkat tangan dan berdo'a:


"Ya Allah, yang memelihara langit dan segala yang dinaunginya, yang memelihara bumi dan apa-apa yang ditumbuhkannya. Wahai Tuhan pemilik 'arasy yang agung. Inilah Basra. Aku mohon kepada-Mu kebaikan kota ini. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya. Ya Allah, masukkanlah aku ke tempat yang baik, kerana Engkaulah sebaik-baiknya yang menempatkan manusia. Ya Allah, mereka telah membangkang aku, menentang aku dan memutuskan bai'ah bersamaku. Ya Allah, peliharalah darah kaum Muslim."


Ketika kedua pasukan sudah semakin dekat, untuk terakhir kalinya Ali mengirim Abdullah ibn Abbas menemui pemimpin pasukan pembangkang, mengajak bersatu kembali dan tidak menumpahkan darah. Ketika usaha ini pun gagal, Ali berbicara di hadapan sahabat-sahabatnya, sambil mengangkat Al-Qur'an di tangan kanannya: "Siapa di antara kalian yang mahu membawa mushaf ini ke tengah-tengah musuh. Sampaikanlah pesan perdamaian atas nama Al-Qur'an. Jika tangannya terputus peganglah Al-Qur'an ini dengan tangan yang lain, jika tangan itu pun terputus, gigitlah dengan gigi-giginya sampai dia terbunuh."


Seorang pemuda Kufah bangkit menawarkan dirinya. Kerana melihat usianya terlalu muda, mula-mula Ali tidak menghiraukannya. Lalu dia menawarkannya kepada sahabat-sahabatnya yang lain. Namun, tak seorang pun menjawab. Akhirnya Ali menyerahkan Al-Qur'an kepada anak muda itu, "Bawalah Al-Qur'an ini ke tengah-tengah mereka. Katakan: Al-Qur'an berada di tengah-tengah kita. Demi Allah, janganlah kalian menumpahkan darah kami dan darah kalian."

Tanpa rasa gentar dan penuh dengan keberanian, pemuda itu berdiri di depan pasukan pembangkang. Dia mengangkat Al-Qur'an dengan kedua tangannya, mengajak mereka untuk memelihara ukhuwwah. Teriakannya tidak didengar. Dia disambut dengan tebasan pedang. Tangan kanannya terputus. Dia mengambil mushaf dengan tangan kirinya, sambil tidak henti-hentinya menyerukan pesan perdamaian. Untuk kedua kalinya tangannya ditebas. Dia mengambil Al-Quran dengan gigi-giginya, sementara tubuhnya sudah bersimbah darah.Lirik matanya masih menyerukan perdamaian dan mengajak mereka untuk tidak menumpahkan darah kaum Muslim. Akhirnya orang pun menebas lehernya.Pejuang perdamaian ini rebah. Orang-orang membawanya ke hadapan saidina Ali ibn Abi Thalib. Ali mengucapkan do'a untuknya, sementara air matanya deras membasahi wajahnya.


"Sampai juga saatnya kita harus memerangi mereka. Tetapi aku nasihatkan kepada kalian, janganlah kalian memulai menyerang mereka. Jika kalian berhasil mengalahkan mereka, janganlah mengganggu orang yang terluka, dan janganlah mengejar orang yang lari. Jangan membuka aurat mereka. Jangan merosakkan tubuh orang yang terbunuh. Bila kalian mencapai perkampungan mereka, janganlah membuka yang tertutup, jangan memasuki rumah tanpa izin, janganlah mengambil harta mereka sedikit pun. Jangan menyakiti perempuan walaupun mereka mencemuhkan kamu. Jangan mengecam pemimpin mereka dan orang-orang saleh di antara mereka."


Sejarah kemudian mencatatkan kemenangan di pihak Ali. Seperti yang dipesankannya, pasukan Ali berusaha menyembuhkan luka ukhuwwah yang sudah retak. Ali sendiri memberikan keampunan besar-besaran. Sejarah juga mencatat bahawa tidak lama setelah kemenangan ini, pembangkang-pembangkang yang lain muncul. Ketika mereka terdesak dan kekalahan sudah di ambang pintu, mereka mengangkat Al-Qur'an, memohon perdamaian. Ali, yang sangat mencintai ukhuwwah, menghentikan peperangan.


Lihatlah…… sejarah yang terukir didalam ISLAM,umat Islam berpecah sesama mereka sendiri dan disinilah bermulanya kejatuhan kerajaan ISLAM yang pernah menjadi kerajaan teragung,pepecahan yang berlaku dikalangan pendokong Islam hanya mendatangkan kemudaratan dan ancaman kepada ISLAM yang kita cintai…SERULAH UKHUWAH……SERULAH PERPADUAN UNTUK MENERUSKAN PERJUANGAN …..hanya dengan ini ISLAM hanya mampu kembali menjadi yang teragung…Alangkah sedihnya jika Nabi Muhammad S.A.W melihat pepecahan yang berlaku dikalangan umatnya terutamanya pendokong dakwah ini ….BANGKITLAH DENGAN UKHUWAH DEMI ISLAM YANG DICINTAI…….


Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain."

Allah berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu." (Al-Hujurat: 10)

Nabi s.a.w pernah bersabda pada waktu haji Wada' yang disaksikan oleh sebagian besar sahabatnya, di antara pesan baginda adalah: "Sesungguh nya harta, darah dan kehormatan kamu haram atas kamu seperti kemuliaan harimu ini dalam bulanmu ini di negerimu ini." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas menunjukkan bahwa darah, harta dan kehormatan seorang muslim tidak boleh diganggu. Banyak sekali nas yang menunjukkan tentang larangan ini dan tidak terbatas pada waktu dan tempat. Allah telah menjadikan orang-orang mukmin itu bersaudara agar mereka saling kasih-mengasihi dan sayang-menyayangi.

Sabda Nabi s.a.w:

"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan kasih-mengasihi seperti tubuh, jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka seluruhnya akan tidak bisa tidur dan demam." (Muttafaq 'Alaih)

Demikianlah di antara syarat-syarat ukhuwah yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang ingin mencapainya demi kesejahteraan ISLAM. Wallahu a'lam ......

Dipetik dari
SYARH ARBA'IN NAWAWIYAH ,RIYADHUSH SHOLIHIN, TAFSIR IBNU KATSIR

Isnin, 23 Ogos 2010

TARBIYAH QALB BUAT SANG ‘’RIJAL’’

"Adam,
Maafkan aku jika coretan ini memanaskan hatimu.
Sesungguhnya aku adalah Hawa,
temanmu yang kau pinta semasa kesunyian di syurga dahulu.
Aku asalnya dari tulang rusukmu yang bengkok.
Jadi tidak hairanlah jika perjalanan hidupku sentiasa inginkan bimbingan darimu, sentiasa mau terpesong dari landasan,
kerana aku buruan syaitan.

Adam,
Maha suci Allah yang mentakdirkan
kaumku lebih ramai bilangannya dari kaummu dia akhir zaman,
itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusanNya.
Jika bilangan kaummu mengatasai kaumku
nescaya merahlah dunia kerana darah manusia,
kacau-bilaulah suasana,
Adam sama Adam bermusuhan kerana Hawa.
Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil
sehinggalah pada zaman cucu-cicitnya.
Pun jika begitu maka tidak selaraslah undang-undang Allah
yang mengharuskan Adam beristeri lebih dari satu
tapi tidak lebih dari empat pada satu waktu.

Adam,
Bukan kerana ramainya isterimu yang membimbangkan aku,
bukan kerana sedikitnya bilanganmu yang merunsingkan aku.
Tapi.....aku risau, gundah dan gulana menyaksikan tingkahmu.
Aku sejak dulu lagi sudah tahu bahawa aku
mesti tunduk ketika menjadi isterimu.
Namun.....terasa berat pula untukku meyatakan isi perkara.

Adam,
Aku tahu bahawa dalam Al-Quran ada ayat yang menyatakan
kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita.
Kau diberi amanah untuk mendidik kaumku,
kau diberi tanggungjawab untuk menjaga kaumku,
memerhati dan mengawasi kaumku agar sentiasa didalam redha Tuhanku dan Tuhanmu. Tapi Adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini,
kaumku telah ramai terpesong dari ISLAM.
Ramai yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan.


Adam.....
Marahkah kau jika kukatakan andainya Hawa terpesong,
maka Adam yang patut tanggung!
Kenapa? Mengapa begitu ADAM?
Ya! Ramai orang berkata jika anak jahat emak bapak tak pandai didik,
jika murid bodoh, guru yang tidak pandai mengajar!

Adam,
seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama
seperti didikan Nabi Muhammad SAW dahulu?
Adakah Adam melayani Hawa sama seperti psikologi Muhammad terhadap mereka?
Adakah akhlak Adam-Adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum Hawa?

Adam....
Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu,
aku adalah pengikut-pengikutmu
kerana kau adalah ketua.
Jika kau benar, maka benarlah aku.
Jika kau lalai, lalailah aku.
Kau punya kelebihan akal manakala aku kelebihan nafsu.
Akalmu sembilan, nafsumu satu.
Aku...akalku satu nafsuku beribu!
Dari itu Adam,pimpinlah diriku, kerana aku sering lupa dan lalai,
sering aku tergelincir ditolak sorong oleh nafsu dan kuncu-kuncunya.

Adam,
Andainya aku masih lalai dengan karenahmu sendiri,
masih segan mengikut langkah para sahabat,
masih gentar mencegah mungkar, maka kita tunggu dan lihatlah,
dunia ini akan hancur bila kaumku yang akan memerintah.
Malulah engkau Adam, malulah engkau pada dirimu sendiri dan pada Tuhanmu yang engkau agungkan itu.......
Kerana engkau masih bukan adam yang sebenar,
jika engkau masih tidak mampu melawan nafsu mu……

NIKAH GANTUNG PENYELESAIAN KES BUANG BAYI

Dewan Pemuda PAS Pusat akan melancarkan kempen nikah khitbah atau nikah “gantung” — pasangan yang berkahwin tidak perlu tinggal bersama jika masih tidak mampu — sebagai salah satu cara mengatasi masalah membuang bayi.

“Nikah khitbah atau nikah gantung ini kita anggap dapat selesaikan masalah sosial.

“Ia sama macam nikah biasa cuma pasangan tidak tinggal bersama selepas nikah atas sebab tertentu seperti tidak mampu atau masih belajar,” kata Ketuanya Nasrudin Hassan Al-Tantawi di sini.

Beliau menambah menariknya bagi mereka yang telah bernikah gantung ini ialah tidak perlu risau setelah terlanjur kerana sudah pun bernikah.

“Mereka boleh bergaul secara halal dan kalau mengandung pun tidak akan panik lalu membuang bayi,” kata beliau merujuk kepada masalah pembuangan bayi yang menjadi polemik sejak kebelakangan ini.

Bagaimanapun beliau berkata, nikah “gantung” ini dianjurkan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas atau pelajar universiti dan bukannya seperti cadangan perkahwinan bawah umur yang dianjurkan Majlis Agama Islam Negeri Melaka.

Kes buang bayi dan masalah kehamilan luar nikah di kalangan pelajar semakin menjadi sehingga membuatkan pelbagai pihak memberikan pandangan bagi mengatasi masalah ini.

Kerajaan Negeri Melaka telah membenarkan perkahwinan awal bagi remaja bawah umur yang berkemampuan berkahwin serta menubuhkan sebuah sekolah khas untuk pelajar hamil.

Polis Diraja Malaysia (PDRM) telah merumuskan bahawa lebih 80 peratus mereka yang didakwa terlibat dalam kes pembuangan bayi terdiri daripada orang Melayu.

Malah 13 dari 65 kes sepanjang tahun ini telah pun masuk proses pendakwaan di mahkamah dan semua yang tertuduh adalah orang Melayu.

Sebanyak 67 kes direkodkan pada 2005, dan disusuli 83 kes pada tahun berikutnya, 76 (2007), 102 (2008) dan 79 (2009).

Selain itu Dewan Pemuda PAS juga mencadangkan agar kerajaan pusat menubuhkan segera Suruhanjaya Sosial Negara bagi menangani masalah kebejatan sosial di kalangan golongan negara ini.

Nasrudin berkata peranan suruhanjaya ini adalah selaras dengan perjuangan PAS iaitu mencegah kemungkaran dan gunakan cara Islam sebagai jalan penyelesaian.

“Suruhanjaya ini adalah untuk menangani perkara-perkara yang melibatkan penyakit sosial seperti dadah, jenayah, keruntuhan akhlak, masalah remaja, serta media massa yang sebahagiannya tidak bertanggungjawab menyiarkan cerita tidak sopan yang membawa kepada gejala sosial,” katanya.

Dewan Pemuda itu juga meminta kerajaan menilai penggunaan perundangan syariah sebagai alternatif usaha membanteras masalah sosial ini.

Nasrudin berkata perundangan syariah ini menggunakan kaedah menyeluruh dari segi pendidikan, kawalan pencegahan dan perlaksanaan, bukannya hanya tertumpu dari sudut hukuman semata-mata dan tidak memaksa penganut agama lain.

“Undang-undang dan peraturan syariah bukan semata-mata terhenti ke atas hukuman.

“Ia terlibat dalam kawalan, pencegahan dan sebagainya. Bagi bukan Muslim, kita serahkan kepada undang-undang agama mereka jika ada dan jika mereka nak ikut, tiada masalah,” ujar beliau.

Menurut Nasrudin PAS, akan bekerjasama dengan beberapa badan bukan kerajaan (NGO) Islam lain bagi mengadakan Konvensyen Sosial Negara pada November ini bagi mengeluarkan satu deklarasi mengenai masalah sosial di kalangan muda negara ini.-
THE MALAYSIAN INSIDER

NYAWA YANG BERHARGA

MEREKA SYAHID DIDUNIA TETAPI SEDANG BERGEMBIRA DI AKHIRAT SAMBIL MENANTI IBU BAPA MEREKA UNTUK BERSAMA DI SYURGA........

NYAWA MEREKA AMAT BERHARGA BAGI SEMUA RAKYAT PALESTIN

ANAK-ANAK PALESTIN YANG MATI SYAHID TANGGAL 21 OGOS 2010 KEMATIAN MEREKA DITANGISI OLEH IBU BAPA SERTA MASYARAKAT ISLAM...



MALAYSIA TANAHAIRKU........

FIKIR-FIKIRKANLAH


DIBUANG MERATA TEMPAT .....



TIADA BELAS DAN KASIHAN,KEMANA HILANGNYA EHSAN DAN KASIH SAYANG DARI SEORANG IBU YANG MELAHIRKAN.....


KEJAMNYA !!! SUDAHLAH DIBUANG MALAH DIBAKAR LAGI,ADAKAH INI LEBIH KEJAM DARI TENTERA ZIONIS ???? FIKIR-FIKIRKAN LAH..........

Serangan pemikiran musuh-musuh ISLAM lebih dasyat dan kejam,Cara penyelesaiannya hanya

KEMBALIKAN HUKUM ISLAM DI MALAYSIA

Jumaat, 20 Ogos 2010

Tarbiyyah Tunjang Gerakan

Al Mujahid As Syeikh Mustafa Masyhur pernah menyebut;

(Tarbiyyah bukan segala-galanya tetapi segala-galanya hanya dapat diraih dengan Tarbiyyah.)

Akibatnya Islam yang sepatutnya menjadi suatu nikmat terbesar kurniaan Ilahi kini menjadi suatu bebanan. Suatu bebanan yang ditanggung lantaran kejahilan Ummat Islam itu sendiri dalam memahami dan menghayati Islam sebagai suatu nikmat.
Ibnu Taimiyyah di dalam menjelaskan mengenai kepentingan kefahaman yang shahih dan implikasinya dalam kehidupan Mukmin menyebutkan bahawa:

“Kefahaman yang sohih dan niat yang baik adalah sebesar-besar nikmat Allah s.w.t ke atas hambaNya. Bahkan tidak ada anugerah yang lebih baik dan mulia selepas Islam melainkan kedua-duanya. Kedua-duanya merupakan betis kepada Islam. Islam tertegak di atasnya dan dengannya seorang hamba terselamat dari jalan-jalan orang-orang sesat yang mempunyai kefahaman yang rosak.

Pengertian Tarbiyyah Islamiyyah

Tarbiyyah dari segi bahasa berasal daripada perkataan Arab (ربىّ,يربىّ,مربّي, مربى) yang membawa erti penjagaan, pengasuhan dan pendidikan. Manakala dari segi istilah, perkataan Tarbiyyah membawa pengertian cara terbaik (ideal) dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (berupa kata-kata) mahupun secara tidak langsung (berupa teladan, sesuai dengan sistem dan wasilahnya yang khas) untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju keadaan yang lebih baik.

Tarbiyyah Islamiyyah pula ialah penjagaan, pengasuhan dan pendidikan berasaskan sumber al-Quran al-Karim dan Sunnah Rasulullah s.a.w. Sumber-sumber ini adalah sumber-sumber Rabbani. Atau dalam pengertian yang lebih khusus Tarbiyyah Islamiyyah bererti proses mempersiapkan individu dengan persediaan yang menyentuh seluruh aspek kehidupannya, meliputi: rohani, jasmani dan aqli (akal fikirannya). Ianya bersifat integral dan komprehensif.
Tarbiyyah Islamiyah adalah proses penyediaan manusia yang soleh ,iaitu agar tercipta suatu keseimbangan dalam potensi, matlamat, ucapan dan tindakannya secara menyeluruh. Keseimbangan di sini bermaksud jangan sampai kemunculan suatu potensi menyebabkan lenyapnya potensi yang lain. Dengan proses tarbiyyah inilah generasi sahabat dididik oleh Rasulullah s.a.w. sehingga berjaya melahirkan Generasi Rabbani yang mendapat jolokan dan pujian daripada Allah seperti yang disebutkan di dalam al-Quran al-Karim yang bermaksud:

“Kamu adalah sebaik-baik ummah yang dikeluarkan untuk manusia. Kamu menyuruh berbuat kebaikan, melarang berbuat kemungkaran dan kamu beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(Ali ‘Imran: 110)

Kepentingan Tarbiyyah

Hanya melalui jalan Tarbiyyah kita dapat membina kefahaman yang sebenar tentang agama Allah swt iaitu kefahaman yang sebenar, kefahaman yang sohih dan syumul, kefahaman sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah swt, kefahaman sebagaimana yang dibawa oleh Rasulullah saw dan yang diyakini dan dicontohkan oleh sahabat-sahabat generasi Awwal al Quran.

Hanya melalui tarbiyyah kita dapat memahami peranan dan tanggungjawab kita sebagai Muslim. Jika kita tidak mengetahui peranan dan tanggungjawab kita sebagai Mukmin maka sama saja jika kita tidak tahu peranan dan tanggungjawab kita sebagai manusia dan dengan mudah kita akan melakukan perbuatan-perbuatan yang bersifat binatang dan kita tidak tahu menghayati sifat kemanusiaan.

Begitu juga halnya jika seorang Muslim yang tidak mengenali pendiriannya sebagai seorang Islam dan tidak mengetahui perbezaan antara dia dan kafir, maka dia akan bertindak sebagai orang kafir dan juga tidak akan merasakan keagungannya sebagai seorang Muslim.

Oleh yang demikian setiap Muslim dan kanak-kanak Muslim harus diajar dan dididik serta diasuh tentang pendirian dan kedudukan mereka sebagai seorang Muslim. Mereka perlu tahu akan perubahan kedudukan mereka setelah mereka menjadi Muslim. Mereka perlu tahu akan tanggungjawab yang dikenakan terhadap mereka berikutan kedudukan mereka sebagai seorang Muslim. Mereka patut kenal akan batas-batasan yang akan menjamin dan mengekalkan diri mereka sebagai Muslim agar mereka tidak melewatinya. Mereka patut tahu bahawa dengan melewati batas-batas tersebut, mereka akan bersara dari menjadi seorang Muslim walaupun mulut mereka berlagak sebagai seorang Muslim.

Pengertian dan hakikat Iman

Iman yang cuba dilahirkan melalui Proses Tarbiyyah Islamiyyah ini bukanlah sekadar angan-angan ataupun perhiasan bahkan Iman itu merupakan keyakinan dalam hati dan dibenarkan dengan amal.Apabila kita melihat sirah Rasulullah s.a.w, baginda pertama kali memperhatikan aspek kebersihan ‘Aqidah Tauhid dan menyucikannya dari berbagai kotoran syirik, kerana itulah dasar yang akan menumpang berdirinya bangunan keperibadian seorang muslim yang selanjutnya akan melakukan dan memasuki fasa pembangunan keluarga, masyarakat kemudian pemerintah dan negara. Rasulullah s.a.w memperhatikan aspek Tarbiyyah dan Kadirisasi para Rijal ‘Aqidah dan Pasukan Dakwahnya.

Kita lihat kaum muslimin ketika itu juga menghadapi cacian, penyiksaan, pembunuhan. Tapi Rasulullah s.a.w tetap menasihati mereka dengan sabar dan memberi khabar gembira dengan syurga dan kemenangan. Rasullullah s.a.w tidak meminta mereka membalas cacian itu dengan kekuatan. Meskipun mungkin saja Rasulullah s.a.w memerintahkan mereka untuk membunuh Abu Jahal misalnya atau meruntuhkan berhala untuk menghilangkan kemungkaran. Tapi hal itu tidak dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. Kerana bila itu terjadi akan heboh di kalangan Musyrikin. Dan bila itu terjadi mereka pasti akan menghancurkan dakwah’, padahal ketika itu dakwah masih sangat lemah dan pengikutnya masih sedikit. Dan kalau begitu, kemusyrikan dan kemungkaran tidak akan lenyap.

Itulah Manhaj Perjuangan Rasululllah pada fasa itu. Mempersiapkan Kader yang kuat akan menjadi dasar bangunan. Mereka dibina sesuai dengan ayat al Qur’an di Madrasah Rasulullah s.a.w. untuk tunduk pada perintah Allah, dengan melakukan Qiamullail untuk menambah bekalan lantaran mereka memikul amanat berat sebagaimana firman Allah;

“Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad s.a.w), bangunlah (untuk solat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (iaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.”
(Al Muzzammil: 1-5)

Inilah juga proses pertama yang mesti dilalui oleh mereka yang ingin melibatkan diri di dalam Harakah Islamiyyah, iaitu proses membersihkan hati dari segala Karat-Karat Jahiliyyah dan seterusnya menanam bibit-bibit Keimanan yang bersih dan murni. Inilah salah satu ciri utama yang menjadikan Generasi Awal Al Qur’an sebagai satu Generasi Yang Cemerlang (Jiil ul Quran).Inilah juga proses awal yang perlu dilalui oleh mana-mana ahli anggota gerakan yang mengharapkan natijah yang sama. Inilah faktor yang terlebih dahulu dilihat sebelum kita atau mana-mana kumpulan berfikir dan merancang menegakkan peraturan masyarakat yang Islamik, dalam usaha membangunkan sebuah masyarakat atau Ummah Islam di tengah-tengah kepekatan Jahiliyyah Moden ini. Kita perlu mencontohi proses pembentukan dan pembangunan yang dijalankan oleh Rasulullah s.a.w 14 abad yang lalu.

Sesungguhnya membentuk dan membangunkan peribadi Islam pada individu-individu Muslim dan gerakan islam berdasarkan kepada Tauhid tadi adalah langkah pertama dan asas dalam usaha awal membina masyarakat Islam yang terlaksana di dalam penghayatan hidup mereka hukum-hukum Allah s.w.t dan peradaban Islam yang ditinggalkan oleh junjungan besar kita Nabi Muhammad s.a.w.Oleh itu anggota harakah mestilah beriman dengan sebenar-benarnya dan menyelaraskan diri dengan Islam dengan sungguh-sungguh. Mereka itulah yang menjadi lampu-lampu hidayah. Di samping itu, mereka terdedah dengan fitnah-fitnah yang membuta tuli.

Sejarah Islam telah menyaksikan di setiap zamannya yang berbeza-beza, berbagai-bagai contoh teladan yang indah dan cemerlang. Para pemudanya telah menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka di antara mereka ada yang telah gugur dan ada pula dari mereka yang menuggu dan mereka sedikitpun tidak berubah.

Di atas asas inilah terbentuknya harakah Islamiyyah yang pertama. Harakah yang beriman dengan da’wahnya selaras dengan segala prinsip yang didokong. Ia mengetahui segala bahaya jalan yang dilaluinya dan bersiap sedia memberi pengorbanannya dengan redha dan rela hati.

Renunglah kata-kata As Syahid Hassan Al Banna:

“Betapa inginnya kami agar umat ini mengetahui bahawa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri. Kami berbangga ketika jiwa-jiwa kami gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemuliaan dan terwujudnya cita-cita mereka, jika memang itu harga yang harus dibayar. Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini selain rasa cinta yang talah mengharu biru hati kami, menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mara kami. Betapa kami menyaksikan bencana yang mencabik-cabik umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah kepada kehinaan dan pasrah oleh keputusan. Sungguh kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik kalian wahai saudara tercinta, sesaatpun kami tidak akan pernah menjadi musuh kalian.”

Oleh itu kita perlu merasakan betapa kita berhajat kepada tarbiyyah supaya kita menggunakan masa yang ada sekarang untuk kita menimba sebanyak mungkin ilmu dan pengalaman.Kehidupan kita seharian juga adalah tarbiyah dari ALLAH, Masyarakat sekarang sedang menantikan kedatangan Da’ie dan Murabbi untuk merawat penyakit-penyakit ummat dan membimbing mereka kepada hidayah Allah swt.Tanamkanlah kepentingan tarbiyah terutama didalam gerakan mahasiswa kampus pada masa kini.Masyarakat yang hidup dalam keadaan maksiat dan penuh kemungkaran hari ini jika tidak dirawat dan dibimbing kepada hidayah Allah swt berhak untuk mendakwa kita di Akhirat kelak jika kita bergaul dengan mereka dalam keadaan tidak ada apa-apa usaha untuk membawa mereka kepada jalan Allah swt.