About Me

Foto saya
Bidor, Perak, Malaysia
Dan Dia(Allah) yang mempersatukan hati manusia(org yg beriman).Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yg berada dibumi,niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka,tetapi Allahr telah mempersatukan hati mereka.Sungguh,Dia Maha perkasa,Mahabijaksana. (8/63)

Rabu, 1 Disember 2010

Mengapa Kami Memilih Islam (Kenyataan  yang harus difahami)

Salah satu keagungan Islam ialah bahawa Islam itu berdiri di atas akal dan fikiran, dan tidak menuntut supaya para penganutnya membekukan kemampuan mereka berfikir. Dalam hal ini Islam berbeza dengan kepercayaan-kepercayaan lain yang mengharuskan kepada para pengikutnya supaya percaya secara membuta tuli kepada aliran-aliran dan dogma-dogma tertentu, cukup dengan menyerahkan diri kepada kekuasaan Gereja. Sedangkan Islam menganjurkan supaya umatnya berfikir terlebih dahulu sebelum sampai kepada iman....

Dan diantara tanda-tanda kebesaranNya ialah penciptaan langit dan bumi,perbezaan bahasamu dan warna kulitmu.Sungguh,pada yang demikian itu benar-banar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
                                                                                                                       (Surah Ar-Rum Ayat :22)

Rasulullah s.a.w. telah bersabda: "Allah tidak mencipta sesuatu yang lebih baik dari pada akal. Keuntungan yang Allah berikan adalah atas perhitungan akal, dan ilmu pengetahuan.

Allah yang memberi segala kebaikan dan nikmat telah memberikan perumpamaan tentang orang-orang yang tidak menggunakan akal dan fikirannya dan bertaklid membuta tuli, bahwa mereka itu "seperti himar membawa buku":

Perumpamaan mereka yang diberi Taurat, kemudian tidak mengamalkannya itu seumpama himar membawa buku. Alangkah buruknya perumpamaan orang-orang yang tidak mempercayai ayat-ayat Allah, dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
                                                                                                                                     
                                                                                                                                (Al-Jumu'ah : 5) 

Ketika waktu Nabi Muhammad penutup semua Nabi dan Rasul wafat, kebijaksanaan Allah yang mengutuskan baginda untuk menyampaikan petunjuk kepada ummat manusia ke jalan yang benar dan lurus, sewaktu beliau berbaring diatas pangkuan Siti Aisyah r.a. dikelilingi oleh kaum Muslimin Madinah dalam jumlah yang amat besar, pemuda dan pemudi, dan wanita, di mana setiap wajah menunjukkan kecintaannya yang ikhlas kepada Nabi dan Rasul pilihan, dengan air mata bercucuran, termasuk air mata para pejuang Islam yang tidak pernah gentar menghadapi musuh dalam perjuangan menegakkan Islam; mereka berkerumun melihat Pemimpin, sahabat, guru yang dikasihi, bahkan seorang Rasul Allah untuk mereka, yang telah mengeluarkan mereka dari kegelapan khurafat menuju cahaya kebenaran yang terang benderang. Beliau sedang beransur-ansur mendekati batas perjalanan hidupnya yang telah ditentukan Allah s.w.t. dan akan meninggalkan mereka untuk tidak kembali lagi.
Dalam suasana kesedihan yang sedang mencengkam itulah, salah seorang sahabat yang hadir bertanya: "Ya Rasulallah dirimu sekarang sedang sakit yang sebentar lagi akan mengantar dirimu ke Hadirat Allah. Apakah yang harus kami lakukan?"
Menjawab pertanyaan itu beliau bersabda: "Pada kamu ada Al-Qur'an."
Para Sahabat berkata: "Benar, ya Rasulallah. Pada kami ada Kitabullah penerang hati, dan di hadapan kami ada petunjuk yang tidak mungkin salah. Akan tetapi selama ini setiap kali timbul persoalan, kami akan bertanya, mohon petunjuk dan pendapat mu wahai Rasulullah, Sesudah nanti apabila dirimu dipanggil Allah ke Hadirat-Nya -- Ya Rasulallah - di manakah kami dapat menemukan petunjuk?"
Sabda beliau: "Kamu harus berpegang kepada Sunnahku."
Seorang hadirin bertanya pula: "Akan tetapi ya Rasulallah, sesudah Tuan wafat, akan timbul beberapa kejadian atau persoalan yang tidak pernah terjadi selama Tuan masih ada. Jika demikian, apakah yang harus kami lakukan, dan apa pula yang harus dilakukan oleh orang-orang yang hidup sesudah kami?"
Mendengar pertanyaan ini, beliau perlahan-lahan mengangkat kepala, sedangkan dari wajahnya memancar cahaya kenabian . Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah memberikan petunjuk kepada setiap manusia, iaitu hatinya, dan memberikan penunjuk jalan, iaitu akalnya. Pergunakanlah keduanya dalam segala hal, pastilah kamu mendapat petunjuk ke jalan yang lurus, dengan izin Allah."

Tiada ulasan:

Catat Ulasan